Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Telan Nyamuk Saat Siaran, Presenter TV Tumbang


Taipei – Seorang presenter TV di Taiwan harus dibawa ke rumah sakit saat ia masih siaran. Gara-garanya, seekor nyamuk tak sengaja tertelan dan tertinggal di tenggorokannya.
Presenter TV itu kemudian mendapat serangan asma berat usai menelan seekor nyamuk. Huang Ching, sang presenter menderita asma para ketika nyamuk menggigit dan terbang ke dalam mulutnya.
Seperti dikutip dari dailymail.co.uk, Sabtu (24/7/2010), Huang Ching harus dirawat di rumah sakit setelah ia menelan serangga, yang kemudian terjebak dalam tenggorokan ketika dia sedang membaca berita.
Ching tetap melanjutkan siarannya meski produser acara meminta untuk memutuskan off air. Tidak lama, media TV tersebut memasang iklan empat menit dan menggantikan Huang dengan presenter lain.
“Aku tidak pernah membayangkan nyamuk itu memiliki dampak kekuatan besar. Itu benar-benar membuat hari saya buruk sekali,” ungkap Ching.


Sumber : detikNews

read more

Bunuh Diri Dibantu Medis Disiarkan BBC


Seorang warga Swiss bunuh diri dibantu medis atau euthanasia. Disaksikan keluarganya, ia menenggak obat mematikan di satu klinik di Swis. Proses menuju kematian itu, hebatnya atau mungkin sedihnya, disiarkan televisi BBC. Kontroversi pun sontak merebak.

Nama pria itu adalah peter Smedley berusia 71 dan sedang sakit parah yang tak mungkin disembuhkan lagi. Pemilik hotel ini pun memutuskan untuk mengakhiri penderitaan itu dengan cara meminum obat mematikan.

Niatnya itu bisa terlaksana karena di negaranya, Swiss, euthanasia tidak terlarang. Ia pun meminta dokter di satu klik bernama Dignitas memberikan obat mematikan: barbituates.

Entah bagaimana dia memberikan izin kepada Sir Terry Pratchett, pembawa acara Terry Pratchett: Choosing To Die, untuk merekam momen terakhirnya saat meminum racun. Itu terjadi sebelum Natal tahun lalu.

Dalam gambar di BBC yang ditayangkan Senin (13/6/11) itu, sang pasien, Smedley, didampingi dokter dari klinik. Sebagai perpisahan terakhir, sang istri Christine (40) mencium suaminya dan mengatakan, “Kuatlah sayang”.

Christine pun tampak tegang saat Smedley meminum obat itu, namun ia tetap berada di samping suaminya itu. Terlihat sang pasien dengan yakin meminum obat yang sudah disediakan dokter. Dan dalam hitungan detik, ia meninggal di kursinya.

Segera setelah tayangan itu, debat panas muncul di Twitter, media sosial lainnya serta media cetak membuat BBC dijuluki ‘pemandu sorak’ euthanasia..

Warga pun menulis pengaduannya pada Dirjen Mark Thompson dan Kepala BBC Lord Patten mengenai acara itu. Warga menganggap acara ini ‘tak pantas’. Kelompok amal, politik dan agama bergabung menyatakan acara ini ‘propaganda’ euthanasia. Dalam gugatan, tertulis, “Menayangkan kematian pasien di acara demi hiburan, BBC harus punya alasan kuat”.

Diketahui, BBC menayangkan empat program serupa selama bertahun-tahun, “BBC tampak acuh pada oposisi parlemen atau pemirsa yang menentang perubahan hukum dalam koridor keamanan publik atau alasan etika”.

Baroness Campbell of Surbiton, Baroness Finlay of Llandaff, Lord Alton of Liverpool dan Lord Charlie of Berriew mengatakan, BBC menayangkan acara ini guna mendukung bunuh diri yang dibantu. Alhasil, hampir 900 warga membuat pengaduan resmi pada BBC atas program itu.

Editor acara BBC terkait, Charlotte Moore, mengatakan, “BBC tak turut campur dalam bunuh diri yang dibantu. Namun, kami mengaku hal ini merupakan materi debat yang penting. Di seluruh jaringan BBC, kami melihat kematian dibantu, perawatan rumah sakit dan perawatan paliatif memiliki beragam cara berbeda, termasuk dokumenter dan perdebatan berita”.

Juru bicara BBC menambahkan, “Terkait acara ini, kami punya 82 apresiasi dan 162 pengaduan, total pengaduan pun menjadi 898”. Regulator media Ofcom sendiri mengakui seperti dikutip Dailymail, BBC mendapat ‘banyak’ pengaduan.

Di Inggris, membantu orang bunuh diri medis adalah tindak ilegal.(inilah.com)

read more

Artis China Ini Lagi Apes, Celananya Melorot Saat Melakukan Atraksi


Penyanyi China Yumiko Zheng Xi Yi ini benar- benar lagi apes . Rencananya pengen buat konser musik yang menarik dengan menambahkan atraksi akrobat dalam konsernya. Malah celananya copot saat melakukan atraksi akrobat itu.

 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
.
.
http://mrcoppas.blogspot.com/

read more

Seorang Wanita Tidur di Ketinggian 6 Meter di Atas Pohon

Seorang Wanita Tidur di Ketinggian 6 Meter di Atas Pohon
Pengunjung sebuah mall di Lanzhou, propinsi Gansu, China, kebingungan. Mereka mendengar suara dengkuran yang keras namun tidak berhasil menemukan asal suaranya. Sampai seseorang tertimpa sepatu dari langit dan melihat seorang wanita tidur dengan nyenyaknya di atas pohon di ketinggian 6 meter.

Polisi yang mendatangi tempat kejadian semula tidak percaya ada laporan aneh dari masyarakat tentang seorang wanita yang tidur di tempat berbahaya ini.
Pada akhirnya, mereka akhrinya berhasil merayu wanita tunawisma itu turun dengan iming-iming roti sandwich dan sebotol air.
Meningkatnya jumlah tunawisma di China menjadi semakin mengkhawatirkan. Keadaan memaksa para tuna wisma ini untuk beristirahat di tempat-tempat yang tidak semestinya.

www.idbite.com

read more

Kopi Cacing Pak Brewok

Tak ada yang menonjol dari warung kopi di Jalan Pahlawan. Lamongan ini. Secara fisik, warung yang terbuat dari kayu dengan luas sekitar 3X4 meter ini biasa saja, bahkan lebih terkesan kusam. Namun, hampir separoh warga di Kota Lamongan mengenal warung ini. Ya, warung atau kedai itu milik Pak Brewok yang dikenal dengan dagangan kopi cacing.

Meski hanya menjual kopi, namun tak sedikit warga yang harus antre untukmendapatkan kopi buatan si empunya warung. Sebab, kopi yang disediakan warung ini bukanlah sembarang kopi, tetapi kopi cacing. Ya, kopi cacing diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Kamari atau biasa di panggil Pak Brewok, merupakan penjual kopi sejak belasan tahun lalu. Namun sejak tiga tahun terakhir, ia membuat kopinya menjadi semakin istimewa. Rahasianya, kopi yang biasa dicampur susu dan jahe kini ditambah dengan campuran cacing.

Untuk mencari di mana warung Pak Brewok tidaklah terlalu susah. Di Jalan Pahlawan Kelurahan Tumenggung Baru Kecamatan Kota. Pak Brewok sehari-hari berjualan. Ia mulai membuka warung sejak pagi hingga sore hari.

Untuk membuat kopi cacing, pertama Pak Brewok mencari cacing tanah yang banyak dijumpai di pekarangan rumah. Cacing tersebut kemudian dicuci bersih sebelum dipanggang di atas kompor hingga gosong.

''Setelah gosong, cacing kemudian digerus, atau dihaluskan sehingga menjadi bentuk serbuk. Cacing yang sudah menjadi serbuk ini kemudian saya campur dengan kopi. Setelah diaduk, kopi cacing pun siap dihidangkan,'' tuturnya sembari mengaduk kopi.

Ide membuat kopi cacing ini muncul dari pengamatan Pak Brewok terhadap itik dan ayam yang ada di sekitarnya. Itik relatif lebih tahan penyakit daripada ayam. Setelah diamati, ternyata itik lebih sering memakan cacing daripada ayam.

Hasil pengamatannya kemudian ia coba. Sejak itu ia sering mencari cacing dan menelannya tanpa dimasak. Makan cacing mentah tidak menyebabkan ia sakit, sebaliknya ia merasa daya tahan tubuhnya kian bertambah meski sudah mendekati lanjut usia.

Meski belum ada penjelasan medis mengenai khasiat cacing ini, namun Pak Brewok optimistis, kopi cacingnya mampu menjadi alternatif bagi para penderita penyakit liver, tipes dan penyakit lainnya. Terbukti, pelanggan semakin banyak dan belum ada yang mengeluh dengan resep kopi cacingnya.

Anam, seorang pelanggan, mengaku merasakan khasiat kopi cacing ini saat ia mengalami sakit tipes. Setelah rutin meminum kopi cacing, tipes yang dideritanya berangsur hilang dan kini tak pernah kambuh lagi. ''Dulu saat sakit, saya rutin beli dan minum kopi cacing dua hari sekali. Dan Alhamdulillah, sekarang tipes saya sudah sembuh,'' katanya.

Hal yang sama diungkapkan Tutus, warga Kelurahan Sukorejo Kecamatan Kota Lamongan. Ia menuturkan, sejak usia 9 bulan, anak pertamanya sering sakit panas. Saat sakit, suhu badannya bisa mencapai 39 derajat. ''Karena panasnya sangat tinggi, sering disertai kejang. Sehingga, kami langsung membawa ke rumah sakit,'' katanya. Sakit panas anaknya itu, lanjut dia, hampir datang setiap dua bulan sekali. Alhasil, setiap saat itu datang ia pun harus membawa anaknya keluar-masuk rumah sakit.

''Saat ada salah satu keluarga yang menjenguk anak saya di RS, dia menyarankan agar beli kopi cacing. Dan ternyata, setelah minum kopi cacing itu, keesokan harinya panas anak saya turun,'' katanya.
http://webgratissms.blogspot.com

read more